Rukun Turun Berkah
RUKUN TURUN BERKAH
Masa Babat Alas
SMP Negeri 42
Semarang merupakan Sekolah
Menengah Pertama yang berada di belakang
SD Negeri Sendangmulyo 04 Kota Semarang. Tepatnya SMP Negeri yang
berlokasi di Jl. Klipang Raya RT.11 RW.023 Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan
Tembalang Kota Semarang. Sekolah
tersebut berdiri pada tanggal 25 September 2014 berdasarkan Surat Keputusan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Ijin Operasional Nomor : 421.3/637/2014. Adapun NPSN SMP
Negeri 42 Semarang adalah 69895796 dan
NSS-nya adalah : 2010360307188.Gedung SMP Negeri 42 memiliki 3 lantai terdiri
dari Lantai 1 memiliki 4 ruang kelas, 2 Ruang Laboratorium IPA,Gudang ATK,
Gudang Alat, 9 Kamar Mandi siswa,Tempat Wudhu ( 20 Kran air) 6 Kamar mandi
guru. Lantai 2 terdiri dari 8 ruang kelas, 18 WC Siswa,2 Laboratorium Komputer.
2 Laboratorium Bahasa dan 1 Aula. Lantai 3 terdiri kelas tidak permanen yang bisa dipakai Aula SMP N 42
Semarang. Dinas Pendidikan Kota Semarang
melakukan perekrutan beberapa guru mata
pelajaran di lingkungan Kota Semarang. Pelaksanakan seleksi 27 calon guru SMP N
42 Semarang pada tanggal 8 Juni 2015. Adapun hasil seleksi guru SMP N 42
Semarang yaitu :
Amin Wibowo, S.Pd
mengajar Bahasa Inggris dari SMP N 22 Semarang, Noorlanyati, S.Si
mengajar IPA dari SMP N 20 Semarang, Dra. Sri Muryani mengajar Bahasa Indonesia
dari SMP N 8 Semarang,Dra. Warni, M.Pd mengajar IPS dari SMP N 33 Semarang, Drs. Restu mengajar
Penjasorkes dari SMP N 29 Semarang, Ary Aries Noorcahya mengajar PKn dari SMP N
6 Semarang, Esdri Harjono mengajar Matematika dari SMP N 2 Kedungjati
Grobogan,Ignatius Siswanto, S.Kom mengajar TIK dari SMP N Kesatrian 01
Semarang, Dwijantoro Buntomo S,SPd. Mengajar Bahasa Inggris SMP N 29 Semarang
Pada Tahun Pelajaran 2015/2016 SMP N 42 Semarang membuka
pendaftaran peserta didik baru tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 1600
pendaftar, kemudian hanya 192 yang diterima karena pada tahun pertama SMP N 42
hanya membuka 6 rombongan belajar, satu rombongan belajar berjumlah 32 siswa.
Pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) dilaksanakan pada tanggal
8 sampai dengan 11 Juli 2015 digedung SMP
Negeri 42. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Drs. Bunyamin, M.Pd
bersama Kepala Bidang PTK Drs. Hari dan
Kepala Bidang Keuangan Dra. Ira mengunjungi SMP N 42 Semarang pada tanggal 27
Juli ketika siswa-siswi sedang melaksanakan hari pertama Kegiatan Belajar
Mengajar . Setelah melalui pengamatan bahwa gedung lantai 2 masih dalam
penyelesaian sehingga mengganggu proses KBM di lantai 1 maka beliau menyarankan
untuk mengumpulkan orangtua siswa SMP N 42 Semarang untuk membahas Belajar
sementara masuk siang hari di SMP N 29
Semarang. Pada tanggal 28 Juli 2015 disepakati antar orangtua dengan pihak
Dinas Pendidikan Kota Semarang yang diwakili Drs. Sutarto Kepala Bidang
Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Semarang mulai tanggal 29 Juli 2015 sampai
dengan 23 September 2015 sementara belajar masuk siang di SMP N 29 Semarang.
Pada tanggal 23 September 2015 Dinas
Pendidikan Kota Semarang yang diwakili pak Lekan, dari pihak CV dihadiri Bapak Yuli
dan pihak SMP N 42 dihadiri Plt. Al. Wisnu Bekti Tomo, MM. mengadakan rapat di
SMP N 42 Semarang membahas perkembangan pembangunan dan penggunaan gedung SMP N
42 Semarang. Berdasarkan rapat tersebut maka pada tanggal 24 September 2015
siswa-siswi SMP N 42 Semarang melaksanakan sholat idul adha 1436 H digedung
baru SMP N 42 Semarang dan hari jumat
tanggal 25 September 2015 siswa-siswi melaksanakan jumat bersih dan diakhiri
makan bakso dan gule kambing. Dalam rangka mempersiapkan peserta didik yang
memiliki keahlian dan keterampilan (life skill) di masa depan, sekolah
menyediakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler dengan jadwal sebagai berikut
Senin Paskibra, Selasa Futsal dan Sepak Bola, Kamis Paduan Suara, Kamis Karate,
dan Jum’at Pramuka. Untuk mendukung program Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)
sekolah membuat beberapa area sebagai pendukung keberhasilan kurikulum tersebut
yaitu Green Laboratorium, taman sekolah, kebun sekolah, dan kolam ikan. SMP
Negeri 42 Semarang menempati tanah
seluas 6400m2. Karena memiliki lahan yang cukup luas, tersedia gedung sekolah,
sarana prasarana penunjang mutu pendidikan
yang memadai maka sekolah ini mempunyai peluang atau kesempatan
berkembang yang lebih baik. Pada tanggal 24 September 2015, penulis bersama
bapak ibu guru SMP Negeri 42 Semarang menempati gedung baru.
Sebagai sekolah awal
kami mulai merencanakan, mendidik,membimbing anak-anak dengan penuh tanggung
jawab dan rasa ikhlas yang tinggi. Penulis disamping mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris juga
diberi amanat sebagai Wakil Kepala Sekolah sampai dengan tahun pelajaran
2016-2017.
Masa Penataan
Setelah
beberapa tahun sekolah dipimpin oleh Pelaksana Tugas Plt. Pak Wisnu kemudian
Dinas Pendidikan Kota Semarang mengirim Kepala SMP Negeri 42 Semarang
definitif Untuk memenuhi kebutuhan guru
pihak sekolah mencoba membuka lowongan guru tidak tetap tentu seijin Dinas
Pendidikan Kota Semarang. Selang beberapa bulan kemudian Dinas Pendidikan
mengadakan rekrutmen guru Non ASN untuk mengajar di beberapa sekolah dari SD dan
SMP di lingkungan Kota Semarang dengan gaji sebesar UMR. Dengan semangat yang
besar penataan SMP Negeri 42 Semarang menggunakan pola top down artinya
penataan yang berorientasi pada hasil karena hanya memberikan perintah melalui
para pembantunya. Penulis merasakan kejanggalan dalam mengelola sekolah karena
bagi guru atau karyawan yang kurang sejalan dengan program sekolah akan dipaksa
mengikuti dengan segala cara baik secara psikologi,sosial dan politik sekolah.
Misalnya ada upaya menekan secara mental untuk memberikan efek shoke yang hebat
dengan mendiamkan,mengacuhkan,menurunkan posisi sehingga dia mengalami depresi
kemudian dia akan terkucilkan dan akhirnya akan mengikuti semua program yang
dirancang atau dia tidak mau mengikuti tapi dengan resiko akan memperoleh
perlakuan yang sangat tidak manusiawi misalnya dia dicari kekurangan,kelemahan
bisa dari aspek ketidakdisiplinan, aturan yang belum bisa dia lakukan bahkan
sampai membenturkan dengan rekan kerja yang lain. Hal ini menunjukkan untuk
menggunakan segala cara memaksa warga sekolah untuk melaksanakan semua arahan
dan kebiajakan tanpa syarat. Pengelolaan sekolah dengan sistem top down ini memunculkan eforia sekolah yang hanya
bersifat sementara dan fatamorgana karena mencapai tujuan dengan berbagai cara
tanpa melewati proses menguji ide dari bawah, semua kebijakan didesain dengan
menggunakan pedekatan kekuasaan dan pengaturan mutlak, misalnya penunjukan
secara langsung kepada karyawan dan guru untuk menyelesaikan tugas mereka. Contoh
lain adalah kegiatan ekstrakulikuler yang mengembangkan daya pikir sestemtik
dan ilmiah diskip tanpa mengkonfirmasi dengan pelatih yaitu ekstra Karya Ilmiah
Remaja (KIR). Tidak membutuhkan waktu lama dari 2016 sampai dengan 2020 sekolah
mengumpulkan berbagai piala yang hanya memburu kejuaraan fatamorgana yaitu:
1.
Juara
1 dan 2 Geguritan di SMK Husada Nusantara Semarang 2016
2.
Juara
3 Nembang Mocopat diSMK Husada Nusantara Semarang 2016
3.
Juara
1 Lomba Taekwondo Se Jawa - Bali Kota Magelang Tahun 2016
4.
Juara
2 Lomba Taekwondo Kota Semarang Tahun 2016
5.
Juara
1 Lomba Taekwondo Kota Semarang Tahun 2016
6.
Juara
III Lomba Taekwondo Se-Kota Semarang Tahun 2016
7.
Juara
1 Lomba Renang Se-Jawa Tengah Tahun 2017
8.
Juara
II Pi III Pa Lomba Galang Se-Kec Tembalang Tahun 2017
9.
Juara
I Lomba Taekwondo Se-Kota Semarang Tahun 2017
10.
Juara
II Lari 200m Tingkat Nasional Tahun 2017
11.
Juara
III Lari 400m Tingkat Nasional Tahun 2017
12.
Juara
3 Renang PRSI Jawa Tengah Tahun 2017
13.
Juara
1 Lomba Galang Putri Kwaran Tembalang Kecamatan Tahun 2017
14.
Juara
2 Lomba Galang Putra Kwaran Tembalang Kecamatan Tahun 2017
15.
Juara
3 Taekwondo Bina Bangsa School Bina Bangsa School Tahun 2017
16.
Juara
1 Atletik Dispora Kendal Kabupaten Tahun 2017
17.
Juara
2 Atletik Dispora Kendal Kabupaten Tahun 2017
18.
Juara
3 Atletik Dinas Pendidikan Kota Semarang Kota Semarang Tahun 2017
19.
Juara
1 SNC Dinas Pariwisata Kota Semarang Tahun 2017
20.
Fotogenic
Atletik Dispora Semarang POPDA Kota Semarang Tahun 2017
21.
Juara
1 Silat Kemenpora Kota Semarang Tahun 2017
22.
Juara
3 Silat Kemenpora Kota Semarang Tahun 2017
23.
Juara
3 Silat Kemenpora Kota Semarang Tahun 2017
24.
Juara
3 Kempo Dispora Semarang Kota Semarang Tahun 2017
25.
Juara
1 Dewan Galang (PBB) SMA Kesatrian II Kota Semarang Tahun 2018
26.
Juara
1 Fotografi SMA Kesatrian II Kota Semarang Tahun 2018
27.
Juara
2 Tenis Meja (POPDA) Dispora Semarang Kota Semarang Tahun 2018
28.
Juara
2 Panahan (POPDA) Dispora Semarang Kota Semarang Tahun 2018
29.
Juara
2 Kempo Dispora Surakarta Kota Surakarta Tahun 2018
30.
Juara
1 Kempo Dispora Surakarta Kota Surakarta Tahun 2018
31.
Juara
2 Silat Yogyakarta Championship Kota Yogyakarta Tahun 2018
32.
Juara
2 Tenis Meja (O2SN) Dinas Pendidikan Kota Semarang Kota Semarang Tahun 2018
33.
Juara
2 Bola Volly (O2SN) Dinas Pendidikan Kota Semarang Kota Semarang Tahun 2018
34.
Juara
2 Paskibra Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
35.
Juara
3 Pencak Silat Putra Tingkat Kota Semarang Tahun 2018
36.
Juara
3 Pencak Silat Putri Tingkat Kota Semarang Tahun 2018
37.
Juara
2 Desain Poster FLS2N Tingkat Kota Semarang Tahun 2018
38.
Juara
1 Bulu Tangkis Ganda Putra Tingkat Kota Semarang Tahun 2018
39.
Juara
2 Bulu Tangkis Tunggal Putra Tingkat Kota Semarang Tahun 2018
40.
Tergiat
2 Putra Jambore Cabang Kwarcab Kota Semarang Tahun 2018
41.
Juara
1 Taekwondo POPDA Kota Semarang Tahun 2019
42.
Juara
1 Taekwondo POPDA Karesidenan Semarang Tahun 2019
43.
Juara
3 Taekwondo POPDA Propinsi Jawa Tengah Tahun 2019
44.
Juara
3 Paskibra Tingkat Kota Semarang Tahun 2019
45.
Juara
Umum 2 Paskibra Tingkat Jateng-DIY Tahun 2019
46.
Juara
3 Lomba KIR SMP DLH Kota Semarang Tahun 2019
47.
Juara
2 Galang Kreatif Putri Kwarran Tembalang Semarang Tahun 2019
48.
Juara
3 Galang Kreatif Putra Kwarran Tembalang Semarang Tahun 2019
49.
Juara
1 Pencak silat Putri Tugu Muda Championship Tingkat Nasional Tahun 2019
50.
Juara
1 Pencak silat Putra Tugu Muda Championship Tingkat Nasional Tahun 2019
51.
Juara
3 Pencak silat Putri Tugu Muda Championship Tingkat Nasional Tahun 2019
52.
Juara
Umum 1 LKBB SAPI IV Paskibra se Jawa Tahun 2019
53.
Juara
1 Variasi Formasi LKBB SAPI IV Paskibra se Jawa Tahun 2019
54.
Juara
1 Kostum LKBB SAPI IV Paskibra se Jawa Tahun 2019
55.
Juara
1 Danton LKBB SAPI IV Paskibra se Jawa Tahun 2019
56.
Juara
2 Best Perform LKBB SAPI IV Paskibra se Jawa Tahun 2019
57.
Juara
1 Sosial Media LKBB SAPI IV Paskibra se Jawa Tahun 2019
58.
Juara
1 Danton LKPBB se Jateng Tahun 2019
59.
Juara
1 LKPBB se Jateng Tahun 2019
60.
Juara
1 Varfor LKPBB se Jateng Tahun 2019
61.
Juara
1 Favorit LKPBB se Jateng Tahun 2019
62.
Juara
1 Danton LKPBB se Jateng Tahun 2019
63.
Juara
Utama 1 LKPBB se Jateng Tahun 2019
64.
Juara
Umum Danton LKPBB se Jateng Tahun 2019
65.
Juara
3 Dance Kelompok Se Kota Semarang Tahun 2019
66.
Juara
3 Pencak Silat Putri Tingkat Kota Semarang Tahun 2019
67.
Juara
Desain Kostum Terbaik Paskibra Tingkat Jawa Barat Tahun 2019
68.
Juara
Desain Kostum Terbaik Paskibra Tingkat Jawa Barat Tahun 2019
69.
Juara
2 Warna Kostum Terbaik Paskibra Tingkat Jawa Barat Tahun 2019
70.
Juara
2 Variasi Formasi Paskibra Tingkat Jawa Barat Tahun 2019
71.
Juara
3 Panahan POPDA Kota Semarang Tahun 2020
72.
Juara
3 Taekwondo Putra POPDA Kota Semarang 2020
73.
Juara
3 Taekwondo Putri POPDA Kota Semarang 2020
74.
Juara
2 Pencak Silat POPDA Kota Semarang 2020
75.
Juara
1 Vlog Hari Bebas Sampah Nasional Tingkat Kota Semarang Tahun 2020
Namun kejuaraan tersebut hanya
berorientasi hasil sehingga ada nilai proses perjuangan mencapai kejuaraan
terlewatkan.
Penulis melihat hal positif yang dilakukan penanggung jawab
unsur kepegawaian yang mencoba melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
membangun rasa kekeluargaan yang baik oleh warga sekolah sehingga proses
pendekatan botom up atau pelaksanaan kebijakan yang dibangun dari pendekatan
personal, saling menghargai, menghormati, kebersamaan akan lebih efektif karena
tugas dan tanggung jawab masing-masing warga sekolah dilakukan dengan sukarela
dan optimis. Penulis melihat cara mengelola kepegawaian dengan botom up akan
lebih mudah tercapai dari pada mengelola warga sekolah dengan pendekatan top
down.Alasannya jika terjadi kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi warga
sekolah akan akan dievaluasi bersama untuk menemukan solusi. Hal ini akan lebih
baik karena ada proses membanguan ide dari mulai perencanaan sampai dengan
pelaksanaan. Dengan upaya ini akan menuju pada titik kerukunan dan kekompakan,
kerukunan yang solid warga sekolah akan
menurunkan berkah. Berkah itu yang akan meningkatkan prestasi sekolah yang
tidak hanya memburu prestasi piala kejuaraan namun juga prestasi karakterek
yang baik. Semoga Rukun Turun Berkah merupakan keniscayaan.
Terima kasih mas amin. Mohon ijin, sy ngutip beberapa dokumen perjalanan sekolah, boleh ya..
BalasHapusMonggo mbakyu...
HapusOk, perjalanan sejarah SMPN 42 Semarang. Lanjutken!
BalasHapusMantul
HapusInsya Allah
BalasHapus