GENERASI DIGITAL


Ternyata tidak cukup keterampilan abad 21 hanya 4C's, Critical Thinking,Collaboration,Communication,Creativity namun perlu Computing Thinking dan Relationship. Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah, ketrampilan komunikasi juga diperlukan dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain,kolaborasi juga sangat penting didalam merangkai jaringan untuk memudahkan mencapai tujuan,kreatifitas merupakan kemampuan mengahasilkan sebuah produk atau jasa dari sebuah proses panjang mewujudkan generasi digital. Namun 4 C's tersebut perlu ditambah dengan rasa kebatinan dan keterampilan memformulasikan masalah sehingga bisa menyelesaikan masalah dengan baik.Istilah CT dikenal kembali oleh Jeanette Wing pada Maret 2006, beliau memperkenalkan pengertian CT sebagai proses berpikir yang diperlukan dalam memformulasikan masalah dan solusinya,sehingga solusi tersebut dapat menjadi agen pemroses informasi yang efektif dalam penyelesaian masalah.
CT memiliki dua aspek yang akan dipelajari oleh peserta didik yaitu :
  1. Computational thinking adalah sebuah proses pemikiran, bukan semata-mata berbicara tentang teknologi bahkan dapat dikatakan tidak berkaitan dengan teknologi.
  2. Computational thinking adalah metode penyelesaian masalah yang dirancang untuk dapat selesaikan dan dijalankan oleh manusia, komputer atau kedua-duanya.

Dari kedua aspek tersebut dapat terlihat jika CT akan melatih siswa dalam memecahkan masalah/kasus yang ada dan pasti akan mereka butuhkan dalam kehidupan mereka karena setiap manusia tidak akan pernah lepas dari sebuah masalah. 

Peserta didik yang telah menguasai atau terbiasa dengan CT akan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan tidak mudah untuk berputus asa. Sebelum kita menerapkan CT dalam proses pembelajaran di kelas tentunya ada beberapa hal yang perlu dipahami yaitu:

  • Mengkonseptualisasikan, bukan pemrograman. Cukup katakan ilmu komputer bukan pemrograman komputer. Berpikir seperti ilmuwan komputer berarti lebih dari sekadar mampu memprogram komputer.
  • Keterampilan Dasar, bukan keterampilan menghafal. Merupakan keterampilan mendasar, dengan kata lain CT merupakan sesuatu yang perlu diketahui setiap manusia agar dapat mengimbangi kehidupan  modern.
    Dalam hal ini hafalan merupakan sesuatu yang rutin/berpikir secara mekanis seperti pola pendidikan yang disiapkan untuk dunia industri di mana setiap pekerjanya melakukan kegiatan yang sama dan rutin setiap harinya karena di masa depan hal-hal yang berbau rutin akan lebih banyak menggunakan mesin atau robot.
  • Cara berpikir manusia, bukan computer. Berpikir komputasional adalah cara manusia memecahkan masalah menggunakan komputer. Itu tidak mencoba membuat manusia berpikir seperti komputer.
    Komputer itu membosankan sedangkan manusia cerdas dan imajinatif. Dengan kecerdasan dan imajinatif yang dimiliki manusia akan membuat computer lebih menarik dan mampu memberdayakan computer dalam membantu pekerjaan manusia.
  • Saling melengkapi dengan menggabungkan pemikiran matematika dan Teknik. Dengan mempelajari CT kita juga akan mempelajari pemikiran matematika dan Teknik sehingga ilmu dan kemampuan peserta didik akan lebih kompleks dan tentunya mereka akan lebih mudah belajar materi-materi lain jika mereka sudah menguasai CT.
  • Ide/Gagasan, bukan artefak. Bukan hanya artefak perangkat lunak dan perangkat keras yang akan dihasilkan secara fisik di mana-mana tetapi akan menyentuh kehidupan kita setiap saat, menjadi konsep komputasi yang kita gunakan untuk mendekati dan menyelesaikan masalah untuk mengelola kehidupan kita sehari-hari, berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Ini untuk semua orang, di mana saja, sepanjang waktu. Pemikiran komputasi akan dapat berguna untuk semua orang dimanapun mereka berada dan akan selalu dibutuhkan sepanjang waktu dalam mengimbangai perkembangan dunia yang terus maju dengan cepat bahkan lebih cepat dari yang dipikirkan manusia itu sendiri.
  • Di Indonesia sendiri CT sudah mulai diterapkan oleh beberapa Lembaga Pendidikan, bahkan pemerintah sendiri sudah memasukkannya ke dalam kurikulum nasional yang dikenal dalam
    kurikulum nasional yang dikenal dalam mata pelajaran Informatika meskipun sebenarnya CT dapat diterapkan hampir semua mata pelajaran tergantung sejauh mana kreativitas dari Guru dalam membuat atau menciptakan soal/kasus yang mengarah pada CT.

    Di Indonesia sendiri biasanya menggunakan soal-soal Bebras. Bebras sendiri merupakan kompetisi internasional dalam informatika dan Computational Thinking. Bebras adalah istilah dalam bahasa Lithuania untuk "beaver" (dalam bahasa Indonesia adalah "berang-berang"). Bebras dipilih sebagai simbol tantangan (challenge), karena hewan beaver berusaha keras untuk mencapai target secara sempurna dalam aktivitasnya sehari-hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANVAS STRATEGI MERDEKA BELAJAR

Kanvas Strategi Merdeka Belajar