Kanvas Strategi Merdeka Belajar


Kanvas Strategi Merdeka Belajar

Guru tidak bisa digantikan dengan tehnologi tapi guru yang tidak mau mengikuti teknologi akan ditinggalkan murid-muridnya. Menurut Rektor UPGRIS Bapak Muhdi dalam simposium PKB dalam masa pandemi yang diselenggarakan PGRI pada hari sabtu tanggal 10 Oktober 2020 https://youtu.be/SO5gdSp1Le0 menyatakan bahwa Kesiapan guru pada awal pandemik bulan maret 2020 guru yang siap menyusun PJJ hanya 18% dan pada beberapa bulan berikutnya naik menjadi 76% namun keefektifan PJJ hanya 60%. Penulis merupakan guru bahasa  Inggris pada awal PJJ tahun pelajaran 2020 menggunakan model pemberian tugas dalam Google Classroom dengan memanfaatkan Kahoot,Quizizz,wordwall dan lain sebagainya. Setelah beberapa bulan berikutnya penulis ditinggalkan siswa kelas 8 khususnya karena mereka jenuh mengerjakan tugas. Penulis berusaha mencari informasi,mengikuti workshop,seminar,simposium pelatihan penelitian  dan Webinar series yang diselenggarakan banyak pihak seperti REFO Indonesia,PGRI,British Council,SEMIO QITEP,Kemdikbud dan lai-lain menyimpulkan bahwa menekankan PJJ merupakan pembelajaran luring dan daring yang mengedepankan pada hubungan yang sinergis antara orangtua, siswa dan guru. PJJ  baik luring maupun daring yang menyenangkan merupakan kata kunci keberhasilan PJJ. Untuk melaksanakan hal tersebut penulis mencoba menyusun rencana PJJ yang menyenangkan melalui Kanvas Strategi Merdeka Belaja. Guru bisa melihat gambaran besar rancangan proses belajar termasuk melihat keterkaitan antar elemen.Kemudahan visual ini akan  membantu kesadaran guru bahwa perubahan satu elemen akan mempengaruhi elemen yang lain. Kanvas membantu berpikir untuk menyusun silabus, rangkaian tahapan pemebelajaran dalam satu tri wulan atau satu semester dan membantu menyusun RPP  untuk satu atau beberapa pertemuan.Kunci Kemerdekaan guru adalah design pembelajaran bermula dari kemerdekaan guru dalam merancang pembelajaran menjadi kemerdekaan siswa dalam belajar. Prinsip Merdeka Belajar adalah :
  1. Pembelajaran berpusat pada siswa artinya guru berfungsi sebagai fasilitator atau mendampingi untuk membantu siswa dalam memahami materi dan memberikan penguatan dan kesimpulan guru dan siswa dalam sebuah refleksi akhir pembelajaran.
  2. Proses bersifat iterasi dan mencakup cita,cara,cakupan belajar artinya sebuah proses atau metode yang digunakan dalam pembelajaran secara berulang-ulang dalam menyelesaikan permasalahan melalui urutan  satu atau lebih langkah pembelajaran.
  3. Cita,cara dan cakupan Belajar artinya guru bisa melihat gambaran keseluruhan tahapan  pembelajaran misalnya tujuan pembelajaran, desain atau strategi pembelajaran dan asesmen dalam satu triwulan atau satu semester.
Langkah tahapan pembuatan kanvas strategi pembelajaran merdeka belajar adalah 1) Menyusun profil siswa sebelum guru memilih konten pembelajaran. Minimal ada 3 faktor dalam memetakan profil siswa yaitu minat siswa dalam mengikuti belajar itu cukup menyenangkan, menjenuhkan, menyedihkan. Cara belajar siswa dirumah mendukung atau belum mendukung dan pekerjaan siswa apakah sebagian besar memiliki pekerjaan petani,pedangan,karyawan atau tidak bekerja.2) Tujuan Pembelajaran; Identifikasi kompetensi apakah ada beberapa kompetensi bisa disatukan dalam proses belajar yang sama. Gunakan format kompetensi dalam kata kerja plus topik dan kreteria atau indikator karena indikator tersebut yang akan menjadi tolak ukur penilaian dalam pembelajaran. Pertanyaan yang memberi stimulus siswa berpikir kritis perlu diberikan supaya guru mengaitkan jawaban siswa dengan kompetensi,topik dan kiteria pembelajaran. 3) Penyampain bentuk dan asesmen yang bisa menggambarkan keberhasilan siswa dalam menguasai suatu kompetensi dalam bentuk kata benda dan kriteria asesmen.dalam pembelajaran dilengkapi dengan cara asesmen dan pihak yang melakukan asesmen. Tuliskan cara dan pihak yang akan menilai terhadap produk atau hasil belajar. Sebuah produk bisa dinilai dengan beragam cara dan beragam pihak.4) Strategi Pembelajaran dapat menggunakan cara berpikir mundur (backward thinking) yaitu Rumuskan rangkaian kegiatan mulai kegiatan sebelum hasil akhir ( tujuab,bukti dan penilaian) hingga kegiatan awal pengajaran. Setelah menyiapkan strategi periksa kembali dengan 5 M yaitu: a) Memahami konteks; Bagaimana hasil belajar siswa bermanfaat dengan kehidupan sehari-hari?.b) Memilih challange; Bagaimana siswa mendapatkan pilihan tantangan belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.c)Menentukan kompetensi; Bagaimana dan pada saat apa umpan balik diberian siswa ketika mengerjakan produk dan hasil belajar siswa?.d)Menentukan konten belajar; Bagaimana siswa dapat mengedentifikasi dan mempelajari konsep kuncinya?e) Melanjukan hubungan; Bagaimana siswa merasa dipahami di awal dan sepanjang proses belajar.

Pada elemen sebelumnya, topik dan konten pelajaran mungkin sudah terbayangkan tapi penting untuk mengenali dan menuliskan dibagian akhir pembelajaran untuk melakukan refleksi antara guru dan siswa apa yang dipelajari, kesulitan apa yang di alami, kesukaan apa yang dijumpai dalam proses belajar. Pastikan sumber belajar mudah diakses dalam bentuk pdf,teks,video, jurnal,modul ,narasumber untuk diobservasi oleh siswa. Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa PJJ daring atau luring yang menyenangkan itu pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang beragam sesuai dengan minat belajar siswa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANVAS STRATEGI MERDEKA BELAJAR

GENERASI DIGITAL